Survei Indikator: Sumatra Barat Bisa Jadi Lumbung Suara untuk Gerindra

Politik
1
Nabilah Muhamad 04/08/2023 14:19 WIB
Elektabilitas Partai Politik dalam Simulasi Pemilihan DPR RI (Juni-Juli 2023)*
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Lembaga riset Indikator Politik Indonesia merilis laporan hasil survei bertajuk Peta Elektorial dan Calon Presiden di Sumatra Barat pada Kamis, (2/8/2023).

Berdasarkan laporan tersebut, Gerindra menjadi partai politik (parpol) yang paling unggul di Sumatra Barat (Sumbar) hingga Juli 2023.

"Gerindra 18,7% paling banyak disebut pada simulasi top of mind pilihan partai DPR RI," tulis Indikator dalam laporannya.

Sementara di urutan berikutnya ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang bersaing ketat dengan perolehan tipis, masing-masing sebesar 8,8% dan 8,6%.

Kemudian Demokrat dan Golkar menyusul untuk menduduki peringkat lima besar dengan perolehan suara masing-masing 8,5% dan 8%. 

Pada sisi lain, terdapat pula 37,3% responden yang belum menjawab partai politik pilihannya dalam simulasi Pemilu 2024. 

"Secara top of mind atau pertanyaan terbuka ini kemudian memang banyak yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab," kata Peneliti Senior Indikator Rizka Halida dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/8/2023). 

Indikator juga melakukan simulasi 18 nama dan lambang partai, hasilnya Gerindra tetap unggul 23,8% di Sumbar. 

Persentasenya masih jauh dari PKS dan Demokrat yang masing-masing mendulang 11,5% dan 11% suara dari responden di Sumbar. 

Survei Indikator ini dilakukan terhadap warga di Sumatra Barat yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.

Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling hingga memperoleh 1.620 responden yang berhasil diwawancarai. 

Koleksi data dilakukan pada 26 Juni-10 Juli 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih. Survei ini memilki margin of error sekira 2,7% dengan tingkat kepercayaan 95%. 

(Baca juga: Sikap Intoleransi Jadi Penyebab Utama Polarisasi Politik Menurut Litbang Kompas)

Data Populer
Lihat Semua