Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2 poin atau 0,03% ke level 6.810,213 pada penutupan perdagangan Rabu (13/7/2023).
Menguatnya indeks saham hari ini seiring dengan melandainya inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) pada Juni 2023 yang secara umum mencapai 3% (year-on-year/yoy).
Adapun laju inflasi AS pada Juni 2023 telah melambat 12 bulan berturut-turut, sekaligus menjadi inflasi terendah dalam dua tahun belakangan.
Meskipun inflasi umum di AS sudah lebih rendah dibanding setahun lalu, bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed masih berpotensi menaikkan suku bunga acuan mereka. Hal ini bertujuan untuk menekan laju inflasi ke target yang sebesar 2%.
(Baca: Inflasi AS Makin Rendah pada Juni 2023, tapi Belum Capai Target The Fed)
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,2 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 19,77 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,79 triliun.
Emiten berkode SKRN menjadi top gainer setelah menguat 23,02%, diikuti emiten MKTR dan SGER yang menguat masing-masing 16,15% dan 13,59%.
Sementara, emiten top loser hari ini adalah PADA yang melemah 14,29%, diikuti CFIN dan HRTA yang terkontraksi masing-masing 11,03% dan 10,78%.
Meski indeks menguat, namun mayoritas saham pada perdagangan hari ini ditutup melemah. Rinciannya, 277 saham melemah, 264 saham menguat, dan 197 saham stagnan.
(Baca: IHSG Ditutup Menguat, Emiten Teknologi Jadi "Top Gainer" (Rabu, 12 Juli 2023))