Rasio elektrifikasi merupakan ketercakupan listrik bagi suatu wilayah. Rasio ini menunjukan perbandingan antara jumlah pelanggan yang memiliki sumber penerangan terhadap total jumlah rumah tangga di suatu daerah.
Berdasarkan laporan Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertajuk Statistik PLN 2022, rasio elektifikasi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pada 2022, nilainya mencapai 97,63% dengan total pelanggan rumah tangga sebanyak 78.327.897 pelanggan.
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 2,62 juta dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang memiliki pelanggan sebanyak 75.726.553 pelanggan pada 2021.
Meskipun tren nasional menunjukan perkembangan positif, namun beberapa provinsi di Indonesia masih memiliki rasio elektrifikasi di bawah 95% pada 2022.
Dari 10 provinsi dengan tingkat rasio elektrifikasi terendah, 8 di antaranya berada di wilayah Indonesia Timur.
Papua Pengunungan menjadi provinsi dengan tingkat rasio elektrifikasi terendah nasional, yakni hanya 12,09% pada 2022.
Masih dari Papua, Provinsi Papua Tengah dan Papua Selatan menyusul di peringkat berikutnya dengan rasio elektrifikasi masing-masing hanya sebesar 47,36% dan 73,54%.
Adapun provinsi Maluku Utara yang memiliki rasio elektrifikasi sebesar 87,42%, cukup timpang dengan provinsi tetangganya, Maluku, yang punya cakupan listrik lebih baik, sebesar 91,33%.
Sementara D.I Yogyakarta jadi satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang masuk daftar 10 besar terendah dengan rasio elektrifikasinya hanya mencapai 89,33%. Sisanya, seperti terlihat pada grafik.
(Baca juga: Biaya Pembangkitan Listrik Tenaga Surya Turun 19% pada 2022)