Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Mei 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik mencapai 1.560 unit.
Jumlah tersebut meningkat 21% dibanding April 2023 (month-on-month/mom), bahkan melonjak 680% dibanding Mei tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Penjualan Mobil Listrik Global Meningkat, Capai Rekor pada 2022)
Peningkatan ini terjadi setelah adanya kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk konsumen mobil listrik.
Mulai 1 April 2023, pemerintah memberi potongan PPN sebesar 10% untuk pembelian mobil listrik. Artinya, pembeli hanya dikenakan sisa PPN 1 %.
Namun, insentif hanya diberikan untuk pembelian mobil listrik berbasis baterai atau BEV, yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. Saat ini, mobil listrik yang memenuhi kriteria tersebut adalah Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.
Adapun penjualan wholesale Hyundai Ioniq 5 Signature Extended pada Mei 2023 naik 37% (mom) menjadi 857 unit, terlaris dibanding mobil listrik BEV lainnya.
Sementara, Wuling Air EV Long Range yang menjadi mobil listrik BEV terlaris kedua pada Mei 2023, penjualan wholesale-nya turun 1% (mom) menjadi 445 unit.
(Baca: Tiongkok, Negara dengan Mobil Listrik Terbanyak di Dunia)