Kemampuan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara umum semakin baik.
Hal ini tercatat dalam laporan survei hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.
Menurut laporan tersebut, pada 2022 indeks literasi digital masyarakat Indonesia dalam pilar Digital Skill mencapai 3,52 poin dari skala 1-5. Capaian tersebut meningkat dibanding 2021 yang indeksnya 3,44 poin.
Adapun pilar Digital Skill mengukur kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, serta menggunakan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak (software) TIK, termasuk sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Salah satu indikator yang paling tinggi dalam pilar ini adalah kemampuan untuk mengunduh file,” ujar tim Kementerian Kominfo dalam laporannya.
Dari 10.000 orang yang disurvei, 63% responden mengaku mampu melakukan download atau unduh file/aplikasi secara mandiri. Ini menjadi kemampuan digital yang paling banyak dikuasai masyarakat Indonesia.
Adapun kemampuan digital yang paling sedikit dikuasai adalah mengecek kebenaran informasi di internet. Responden yang bisa melakukan hal ini secara mandiri hanya 43%, seperti terlihat pada grafik di atas.
Kendati secara umum indeks Digital Skill masyarakat Indonesia membaik, tingkat pengetahuan mengenai perangkat keras (hardware) dan piranti lunak (software) TIK cenderung berkurang.
Pada 2021, ada 49% responden yang menjawab pertanyaan terkait hardware dengan benar. Namun, pada 2022 persentasenya turun menjadi 42%.
Kemudian pada 2021, proporsi responden yang menjawab pertanyaan terkait software dengan benar mencapai 48%. Namun, pada 2022 persentasenya turun menjadi 45%.
Kementerian Kominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.
Survei dilaksanakan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.
Responden memiliki beragam latar belakang dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkap mengenai survei ini dapat diakses dan diunduh melalui tautan https://survei.literasidigital.id/.
(Baca: Mayoritas Warga Indonesia Ragu dalam Memilah Berita Hoaks)