Seiring dengan situasi pandemi Covid-19 yang kian mereda, intensitas penggunaan internet di Indonesia cenderung mengalami penurunan.
Hal ini terlihat dari laporan survei hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.
Pada awal pandemi tahun 2020, responden yang mengakses internet antara pukul 07.01-10.00 proporsinya mencapai 54%. Namun, pada 2021 proporsinya turun menjadi 51%, dan berkurang lagi menjadi 38% pada 2022.
Tren penurunan juga terjadi pada sebagian besar waktu lainnya, terutama setelah pukul 07.00 seperti terlihat pada grafik di atas.
"Penurunan intensitas penggunaan internet tahun ini (2022) sejalan dengan telah pulihnya sebagian besar aktivitas masyarakat pasca pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi Covid-19," kata tim Kemenkominfo dan KIC dalam laporannya.
Laporan itu juga menunjukkan, pada 2022 mayoritas responden (85%) mengakses internet melalui kuota handphone, sehingga mereka bisa mengakses internet di mana saja.
Ada pula sebagian responden yang mengakses internet melalui jaringan nirkabel atau wifi di rumah sendiri (26%), wifi di warung kopi/kafe (7%), wifi di tempat kerja (7%), wifi di sekolah/kampus (4%), warnet (1%), dan lain-lainnya (3%).
Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.
Survei dilakukan pada periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.
Responden memiliki beragam latar belakang, dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkapnya dapat diunduh di https://survei.literasidigital.id/.
(Baca: Penetrasi Internet di Indonesia Tumbuh Pesat dalam 10 Tahun Terakhir)