Ini Perbedaan Pola Penggunaan Internet di Indonesia Barat, Tengah, dan Timur

Teknologi & Telekomunikasi
1
Cindy Mutia Annur 23/05/2023 13:30 WIB
Proporsi Responden yang Mengakses Internet Berdasarkan Jam dan Wilayah (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Penggunaan internet di wilayah Indonesia Barat cenderung lebih tinggi dibanding Indonesia Tengah maupun Indonesia Timur.

Hal ini terlihat dari laporan survei hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) yang bertajuk Status Literasi Digital di Indonesia 2022.

Laporan itu menunjukkan, selama pukul 12.01 sampai 21.00, proporsi responden di Indonesia Barat yang mengakses internet berkisar antara 34% sampai 62%.

Sementara, pada jam yang sama sesuai zona waktu masing-masing, responden di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur yang online proporsinya lebih sedikit, seperti terlihat pada grafik di atas.

Hal ini sejalan dengan data Kemenkominfo lainnya, yang mencatat bahwa provinsi-provinsi di Indonesia Barat umumnya memiliki indeks infrastruktur dan ekosistem digital yang cukup tinggi.

Di sisi lain, indeks infrastruktur dan ekosistem digital provinsi-provinsi Indonesia Tengah dan Indonesia Timur cenderung rendah.

Adapun responden Indonesia Timur memiliki kebiasaan penggunaan internet yang berbeda.

"Di wilayah Indonesia Timur, puncak akses penggunaan internet terjadi pada pagi hari, yaitu di rentang waktu pukul 10.00 hingga 12.00. Sementara di wilayah Indonesia Barat dan Tengah, puncak waktu penggunaan internet terjadi pada malam hari, terutama pada pukul 19.00 hingga 21.00,” ujar tim Kemenkominfo dan KIC dalam laporannya.

Laporan ini juga mencatat, secara kumulatif pada 2022 mayoritas atau 26% responden mengakses internet selama lebih dari 6 jam per hari.

Kemudian 24% responden mengakses internet 1-2 jam per hari, 24% responden lainnya mengakses 2-4 jam per hari, 17% mengakses 4-6 jam per hari, dan 10% mengakses kurang dari 1 jam per hari.

Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10.000 pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.

Survei dilakukan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98% dan interval kepercayaan 95%.

Responden memiliki beragam latar belakang, dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lain-lainnya. Laporan lengkapnya dapat diunduh di https://survei.literasidigital.id/.

(Baca: Penetrasi Internet di Indonesia Tumbuh Pesat dalam 10 Tahun Terakhir)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua