Pemerintah berambisi membangun pengolahan mineral atau smelter sebanyak 53 unit. Rencana pembangunan yang dipatok pada 2021 ini ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebut, pemerintah bakal terus mendorong smelter untuk nikel, bauksit, tembaga, dan pengolahan mineral lainnya. Dari 53 proyek smelter itu, beberapa di antaranya sudah berprogres 30%-90%.
Dilansir dari Investor.id, porsi paling besar dari proyek tersebut adalah smelter nikel, yang terdiri dari 30 unit. Rinciannya, eksisting sebanyak 13 unit dan perencanaan sebanyak 17 unit.
Selanjutnya ada smelter bauksit yang bakal dibangun sebanyak 11 unit. Di antaranya, eksisting 2 unit dan dalam tahap perencanaan 17 unit.
Ada juga smelter besi sebanyak 4 unit, dengan rincian eksisting 1 unit dan perencanaan 3 unit.
Tak tertinggal smelter tembaga, yang bakal dibangun sebanyak 4 unit smelter. Rinciannya, eksisting dan perencanaan masing-masing 2 unit.
(Baca juga: Ini Jumlah Smelter di Indonesia, Smelter Nikel Terbanyak)
Berikut daftar target pembangunan smelter di Indonesia hingga 2024 mendatang:
- Nikel 30 unit
eksisting 13 unit
perencanaan 17 unit
- Bauksit 11 unit
eksisting 2 unit
perencanaan 9 unit
- Mineral besi 4 unit
eksisting 1 unit
perencanaan 3 unit
- Tembaga 4 unit
eksisting 2 unit
perencanaan 2 unit
- Mineral mangan 2 unit
eksisting 1 unit
perencanaan 1 unit
- Seng 2 unit
eksisting 0
perencanaan 2 unit
Sebanyak 7 smelter diselesaikan pada 2022
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun turut mengawal target pembangunan 53 smelter hingga tahun 2024. Sedikitnya ada 7 proyek smelter yang telah diselesaikan pada 2022.
Proyek itu di antaranya dari PT Aneka Tambang di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara; PT Vale Indonesia di Sulawesi Selatan; PT Wanatiara Persada di Maluku Utara; PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara; PT Weda Bay Nickel di Maluku; PT ANTAM (proyek P3FH) di Maluku Utara; dan PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Kalimantan Selatan.
Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya menargetkan tambahan 17 smelter untuk memenuhi kebutuhan pengolahan dalam negeri pada 2023 ini.
"Kita targetkan di tahun 2023 akan ada 17 smelter lagi yang harus selesai," kata Arifin Tasrif pada konferensi pers Capaian Kinerja Tahun 2022 dan Program Kerja Kementerian ESDM Tahun 2023 di Jakarta, Senin (30/1/2023).
(Baca juga: Pemerintah Targetkan 30 Smelter Nikel Terbangun hingga 2024)