Soal Aliran Dana Rp300 Triliun di Kemenkeu, Publik Lebih Percaya Kepada Mahfud MD daripada DPR

Tempo hari lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD terang-terangan memberi informasi ke publik bahwa ada dugaan aliran dana lebih dari Rp300 triliun di Kementerian Keuangan. Aliran dana ini dinilai tidak wajar dan tak jelas peruntukannya.

Pengungkapan itu menyusul ramainya kasus harta jumbo eks pejabat Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lembaga Survei Indonesia (LSI) kemudian melakukan survei untuk melihat respons publik atas kasus tersebut. Hasilnya, sebanyak 35,5% responden mengetahui kasus tersebut, sedangkan 64,5% menjawab tidak tahu.

Di tengah ramainya pemberitaan soal aliran dana itu, DPR sempat memanggil Mahfud MD untuk memberi klarifikasi. Satu di antara anggota DPR menyatakan seharusnya informasi aliran dana tidak wajar lebih dari Rp300 triliun itu tidak disampaikan Mahfud ke publik.

LSI pun menanyakan pandangan anggota DPR tersebut ke responden. Hasilnya, sebanyak 58,5% responden tidak setuju atas pandangan DPR. Ini mengindikasikan bahwa publik lebih menginginkan adanya transparansi informasi atas aliran dana yang beredar.

Sementara 26,8% menjawab setuju dan 14,6% tidak tahu atau tidak jawab.

Rapat antara Komisi III DPR dan Mahfud MD yang digelar 29 Maret 2023 ternyata diketahui atau diikuti perkembangannya oleh 43,9% responden. Sedangkan 56,1% menjawab tidak tahu.

Mereka yang menonton berita tersebut, 63,3% di antaranya lebih percaya atas keterangan Mahfud MD, sementara kepercayaan terhadap pernyataan DPR hanya 3,6%.

Responden yang memilih percaya keduanya sebesar 16,5% dan yang tidak percaya keduanya sebesar 10,1%. Memilih untuk tidak jawab atau tidak tahu sebesar 6,5%.

"Dari yang tahu kasus aliran dana tidak wajar, sekitar 43,9% mengikuti berita tentang rapat Mahfud MD dengan Komisi III DPR, dari yang mengikuti berita tersebut mayoritas 63,3% lebih percaya dengan keterangan Mahfud MD," tulis LSI dalam laporannya.

Survei LSI ini melibatkan 1.229 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah pada Februari 2023 dan awal April 2023.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, diikuti proses validasi dan screening.

Data dikoleksi pada 31 Maret-4 April 2023 dan dipublikasikan pada Minggu, 9 April 2023. 

Margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,9% serta tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.

(Baca juga: Elektabilitas Ganjar Turun Usai Tolak Israel di Piala Dunia U20)