Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Hal ini dinyatakan langsung oleh federasi sepak bola internasional FIFA.
"Karena keadaan saat ini, FIFA telah memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20," kata FIFA dalam siaran persnya, Rabu (29/3/2023).
"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen tetap sama. Potensi pemberian sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan selanjutnya," kata FIFA.
(Baca: Daftar Stadion Piala Dunia U20 2023, Mana yang Terbesar?)
Pembatalan posisi Indonesia sebagai tuan rumah mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Indonesia sudah melakukan persiapan sejak 2019. Pemerintah juga sudah menyiapkan dana besar untuk perhelatan ini.
Menurut keterangan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, yang baru saja mundur dari jabatannya pada awal Maret 2023, kementeriannya mengalokasikan anggaran penyelenggaraan acara Piala Dunia U20 sebanyak Rp500 miliar.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga telah menggelontorkan anggaran Rp175 miliar demi merevitalisasi stadion serta lapangan sepak bola untuk keperluan Piala Dunia U20.
"Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai (untuk pertandingan), terus 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dilansir Katadata, Senin (27/3/2022).
Dalam keterangan resminya, FIFA tidak merinci alasan pencabutan status tuan rumah Indonesia.
Namun, hal ini terjadi setelah Gubernur Bali menolak kedatangan tim nasional sepak bola U20 Israel, yang kemudian direspons FIFA dengan membatalkan proses drawing atau pengundian grup pertandingan.
(Baca: Perdagangan Indonesia-Israel Menguat meski Tanpa Hubungan Diplomatik)