Inflasi dan Rupiah Masih Terjaga, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75% pada Maret 2023

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 17/03/2023 10:36 WIB
Pergerakan Suku Bunga Acuan BI (Januari 2018 – Maret 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% pada level Maret 2023. Ini kali kedua secara berturut-turut bank sentral mempertahankan suku bunga acuan.

BI mengambil keputusan ini lantaran tingkat inflasi Indonesia masih terkendali dan nilai tukar rupiah terjaga di tengah ketidakpastian kondisi keuangan global.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 15 dan 16 Maret 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dikutip dari siaran pers, Kamis (16/3/2023).

Adapun suku bunga fasilitas simpanan alias deposit facility juga bertahan di level 5% dan bunga pinjaman atau lending facility tetap di level 6,5%.

Perry optimistis suku bunga acuan 5,75% memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3% plus minus 1% pada semester I-2023 mendatang.

Selain itu, menurut Perry, pergerakan nilai tukar rupiah masih terjaga di tengah fluktuasi pasar keuangan global. Sejak 1 Januari hingga 15 Maret 2023, BI mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih menguat 1,32% (year-to-date/ytd).

“Bank Indonesia memprakirakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang tinggi, rendahnya inflasi, surplus transaksi berjalan, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik,” ujar Perry.

Di sisi lain, bank sentral menyadari ketidakpastian pasar keuangan global tengah meningkat. Salah satunya disebabkan oleh tutupnya tiga bank di AS.

Meskipun demikian, Perry optimistis prospek pertumbuhan ekonomi nasional masih terjaga. BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai level atas pada kisaran 4,5% hingga 5,3%.

Di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat didorong peningkatan permintaan domestik dan ekspor. "Konsumsi rumah tangga diperkirakan makin kuat sejalan dengan meningkatnya mobilitas di seluruh wilayah, penjualan eceram dan membaiknya keyakinan konsumen," ujar Perry.

(Baca: Ekonomi Membaik, BI Tahan Kenaikan Suku Bunga Acuan pada Februari 2023)

Editor : Padjar Iswara
Data Populer
Lihat Semua