Kehadiran e-commerce memudahkan pembelian barang yang diinginkan konsumen, termasuk produk elektronik seperti handphone. Namun, e-commerce tak selalu menjadi pilihan utama lantaran masih banyak konsumen Indonesia lebih memilih membeli handphone secara langsung di toko fisik.
Hal ini senada dengan temuan survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC) yang menunjukkan, masih banyak konsumen Indonesia yang membeli handphone di toko fisik resmi ketimbang di e-commerce. Persentasenya mencapai 59,3%.
“Umumnya responden membeli handphone di toko fisik resmi,” demikian dikutip dari hasil survei Kurious, Rabu (15/3/2023).
Selain di toko fisik resmi, ada sebanyak 25,7% responden mengaku membeli handphone di toko resmi e-commerce.
Kemudian, ada pula sebanyak 22,1% responden yang membeli handphone di bukan toko fisik resmi.
Di sisi lain, hanya sedikit responden yang membeli handphone di bukan toko resmi e-commerce (8,3%), situs toko resmi (8,2%), dan tempat lainnya (7,4%).
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa tiga faktor utama yang menjadi pertimbangan membeli handphone adalah harga yang terjangkau (65,8%), performa handphone, (51,1%), dan kualitas kamera (40,9%).
Kurious-KIC mensurvei 885 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 49,2% dan perempuan 50,8%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (61,4%), kemudian di Jakarta (14,6%), dan Sumatra (12,4%). Responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,7% - 3,3%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (31,4%), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,2%) dan kelompok 45-54 tahun (23,2%).
Adapun survei dilakukan pada 28 Februari - 9 Maret 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,29% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Harga hingga Kualitas, Ini yang Dipikirkan Calon Pembeli dalam Memilih Handphone)