Insiden kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.20 WIB menyebabkan 19 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.
Saat ini investigasi penyebab meledak dan terbakarnya depo Pertamina masih terus dilakukan tim gabungan. Salah satu tim yang terlibat adalah Polri.
Dari tinjauan dan laporan awal yang diterima Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, aktivitas sebelum kebakaran di depo tersebut adalah pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax, yang dikirim dari Balongan.
Saat pengisian, kata Sigit, diduga terjadi gangguan teknis yang mengakibatkan terjadinya tekanan yang berlebihan. Setelah itu, terjadilah peristiwa kebakaran.
Meski begitu, Sigit menekankan tim investigasi gabungan masih akan melakukan pendalaman terkait dengan sumber api awal di lokasi kejadian. Sigit menyebut, tim memeriksa sejumlah saksi dan CCTV area Plumpang, serta akan menggunakan metode Scientific Crime Investigation (SCI).
"Tentunya untuk mencari tahu sumber api dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya selepas kunjungan di TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Setelah api berhasil dipadamkan, operasional TBBM Plumpang sebenarnya telah berjalan normal kembali. Pertamina juga menjamin suplai BBM dan LPG tetap terjaga.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, guna menjaga kestabilan suplai, pasokan BBM dan LPG bakal dikerahkan dari terminal terdekat.
"Dipastikan SPBU tidak ada antrian, jadi tidak perlu ada panic buying. Stok BBM di Jakarta, Banten dan Jawa Barat tersedia cukup," kata Nicke di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta Selatan, Sabtu (4/3/2023).
TBBM Pertamina Plumpang merupakan satu di antara depo yang memiliki kontribusi penting. Suplainya mencapai 20% dari kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau setara 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Data itu berdasarkan publikasi yang diambil Pertamina dari Global Tank Storage. Bahkan pada penghargaan internasional 2nd Global Tank Storage Award 2018, Plumpang dinobatkan menjadi kategori The Most Efficient Storage Terminal terbaik kedua, setelah Saudi Aramco Terminals.
Global Tank Storage menyebut, throughput (thruput) atau jumlah yang dialirkan depo Plumpang ini mencapai 16.504 kiloliter per hari dengan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. TBBM ini juga memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 kiloliter.
TBBM Pertamina Plumpang pertama kali beroperasi pada 1974. Saat ini, depo Plumpang menyalurkan varian lengkap, yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) standar kelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
(Baca juga: Harga BBM Pertamax Turbo dan Pertamina Dex Naik Mulai Februari 2023)