Industri Pengolahan Belum Mampu Jadi Penggerak Ekonomi Nasional dalam Sedekade Terakhir

Ekonomi & Makro
1
Viva Budy Kusnandar 09/02/2023 22:19 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Industri Pengolahan (2013-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap perekonomian nasional dalam 10 tahun terakhir. Akan tetapi sektor ini belum mampu menjadi penggerak produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) PDB industri pengolahan mencapai Rp3,59 kuadriliun pada 2022. Nilai tersebut porsinya mencapai 18,34% dari total PDB nasional senilai Rp19,58 kuadriliun. Porsi tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 19,25% dari PDB nasional.

Kendati porsinya merupakan yang terbesar, akan tetapi industri pengolahan belum mampu menjadi penggerak perekonomian nasional. Ini terlihat dari pertumbuhan industri tersebut yang selalu di bawah perekonomian nasional dalam satu dekade terakhir seperti terlihat pada grafik.

Industri pengolahan pada tahun lalu hanya tumbuh 4,98% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan PDB nasional yang tumbuh 5,31%.

(Baca: Industri Pengolahan Dominasi Ekspor Nasional Periode Januari-November 2022)

Sebagian besar sub industri pengolahan mencatat pertumbuhan pada tahun lalu kecuali sub sektor furtinur; barang galian bukan logam; pengolahan dan tembakau; serta karet barang dari karet.

Berikut ini daftar pertumbuhan industri pengolahan menurut sub sektor pada 2022:

  • Industri Pengolahan: 4.89%
  • Logam Dasar: 14.80%
  • Mesin dan Perlengkapan: 11.37
  • Alat Angkutan: 10.67%
  • Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki: 9.36%
  • Tekstil dan Pakaian Jadi: 9.34%
  • Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik: 6.71%
  • Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan: 6.08%
  • Makanan dan Minuman: 4.90%
  • Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman: 3.73%
  • Batu Bara dan Pengilangan Migas: 3.72%
  • Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional: 0.69%
  • Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya: 0.59%
  • Furnitur: -1.99%
  • Barang Galian bukan Logam: -2.00%
  • Pengolahan Tembakau: -2.34%
  • Karet, Barang dari Karet dan Plastik: -4.10%

 

 

Data Populer
Lihat Semua