Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Temanggung, pada 2024 mencapai Rp28,92 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,04% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp26,91 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 3,34%.
(Baca: PDRB ADHB di Kota Banjar Menurut Sektor pada 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 820,74 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.494 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 375.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Temanggung merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2024 lalu dengan nilai mencapai Rp7,38 jutajuta. PDRB ini tumbuh 3,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp6,97 jutajuta.
Di urutan kedua adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 1,27% menjadi Rp6,5 jutajuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini tumbuh 5,98% menjadi Rp6,09 jutajuta.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Kepulauan Aru Menurut Sektor pada 2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Temanggung, untuk urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan nilai Rp1,59 jutajuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 5,82% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,48 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Temanggung pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Temanggung ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 24,5%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Real Estate,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.