Jelang Libur Nataru, Kasus Covid-19 Indonesia Turun 41% dalam Sepekan

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Cindy Mutia Annur 20/12/2022 12:40 WIB
10 Negara dengan Tambahan Kasus Covid-19 Mingguan Tertinggi di Asia (20 Desember 2022*)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melandai jelang liburan natal dan tahun baru (nataru). Hal ini terlihat dari laporan Worldometers, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 10.391 orang pada periode 13-19 Desember 2022.

Kasus baru Covid-19 tersebut tercatat turun 41% dibanding sepekan sebelumnya yang mencapai 17.578 orang. Indonesia pun berada di peringkat ke-7 Asia dengan penambahan kasus Covid-19 terbanyak dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, Jepang masih berada di posisi puncak dengan penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.054.202 orang pada 13-19 Desember 2022. Angka itu bertambah 22% dari pekan sebelumnya.

Peringkat kedua ditempati Korea Selatan dengan kasus Covid-19 bertambah 460.766 orang dalam sepekan terakhir. Kemudian, ada Hong Kong dan Taiwan dengan penambahan kasus Covid-19 masing-masing 108.577 orang dan 107.387 orang pada 13-19 Desember 2022.

Berikutnya, Tiongkok dan Israel mencatatkan kasus Covid-19 bertambahah 15.141 orang dan 10.852 orang pada periode yang sama. Di bawah Indonesia, ada Singapura, Malaysia, dan Filipina dengan penambahan kasus Covid-19 masing-masing 8.269 orang, 7.141 orang, dan 7.054 orang.

Dengan turunnya tren kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah pun optimistis penularan virus corona di tanah air semakin terkendali. Khususnya, selama perayaan natal dan tahun baru 2023 mendatang.

“Semua adalah kendali kita semua. Masyarakat makin yakin terhadap kendali diri, kelompok, penyelanggara acara, polisi juga ingatkan (protokol kesehatan), itulah namanya gotong royong,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito dikutip dari Antara, Senin (19/12).

Begitu pula dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang mengatakan bahwa pemerintah bakal membebaskan perayaan Natal 2022 dan tahun baru 2022. Menurut dia, hal ini dikarenakan kurva pandemi Covid-19 sudah melandai meski status pandemi belum usai.

"Belum (status pandemi belum usai), tetapi kan sudah landai sekali, angka kematiannya rendah sekali, kemudian okupansi rumah sakit juga rendah, sehingga kita percaya dirilah untuk perayaan Natal dan tahun baru 2022-2023 ini akan kita lakukan semeriah mungkin," kata Muhadjir dikutip dari Detik.com, Sabtu (17/12).

(Baca: Jumlah Pasien Sembuh Harian Indonesia Urutan Ke-5 di Asia)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua