Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan volume impor beras Indonesia sepanjang Januari-November 2022 mencapai 326,5 ribu ton, hampir setengahnya berasal dari India.
"Kalau dilihat berasal dari negara mana, impor beras terbesar sepanjang 2022 berasal dari India dengan volume 157,97 ribu ton atau mencakup 48,49% (dari total impor beras nasional)," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).
Impor beras terbesar kedua berasal dari Pakistan, yakni sebanyak 68,72 ribu ton atau 21,05%. Lalu impor beras dari Thailand sebanyak 51,58 ribu ton atau 15,8%.
Kemudian impor beras dari Vietnam tercatat sebanyak 44,34 ribu ton atau 13,58%, sedangkan dari negara-negara lainnya sebanyak 3,85 ribu ton atau 1,18%.
Adapun impor itu didominasi oleh beras hancur alias broken rice, other than of kind used for animal feed (HS 10064090) dengan volume 284,5 ribu ton. Angka ini setara 87,15% dari total impor beras nasional pada periode tersebut.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor beras jenis glutinous rice (HS 10063030) sebanyak 26,23 ribu ton atau setara 8,03%. Selanjutnya other fragrant rice (HS 10063070) sebanyak 7,1 ribu ton (2,17%), dan semi-milled or wholly milled rice (HS 10063099) sebanyak 6,55 juta ton (2,01%).
Ada pula impor beras jenis basmati rice (HS 10063050) sebanyak 1,76 ribu ton (0,54%), hom mali rice (HS 10063040) sebanyak 0,3 ribu ton (0,09%), dan beras jenis lainnya 0,01 ribu ton.
(Baca: Indonesia Impor 407,7 Ribu Ton Beras Sepanjang 2021)