Gunung Api Semeru yang terletak di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Minggu dini hari, (4/12). Peningkatan aktivitas yang terus terjadi sepanjang hari membuat Gunung Semeru naik status dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) hingga Senin 5 Desember 2022, menurut data Data Magma Indonesia.
Berdasarkan pengamatan kegempaan, terdapat 29 kali gempa erupsi dengan amplitudo 11-22 mm dengan lama gempa 65-120 detik. Lalu, ada sebanyak satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik. Tercatat, ada 6 kali gempa guguran, 1 kali gempa vulkanik, dan 1 kali gempa tektonik di Gunung Api Semeru.
Magma Indonesia pun merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak,” demkian dikutip dari situs Magma Indonesia, Senin (5/12).
Sementara itu, terdapat tiga gunung aktif di Indonesia yang tengah berstatus level III (Siaga) alias dapat berlanjut ke letusan.
Ketiga gunung tersebut di antaranya yakni Gunung Merapi di DI Yogyakarta/Jawa Tengah, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, dan Gunung Anak Krakatau di Lampung.
Kemudian, ada 17 gunung aktif di Indonesia yang berstatus level II (Waspada), di antaranya yakni Gunung Awu di Sulawesi Utara, hingga Gunung Soputan di Sulawesi Utara.
Sementara, sebanyak 47 gunung aktif di Tanah Air berstatus level I (Normal). Di antaranya yakni Gunung Agung di Bali, Gunung Ciremai di Jawa Barat, hingga Gunung Wurlali di Maluku.
Adapun Magma Indonesia mencatat, terdapat 127 gunung api aktif di tanah air hingga saat ini. Namun, hanya ada 68 gunung api aktif yang dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)