Berdasarkan laporan Oil Change International (OCI), selama periode 2016-2021 bank swasta terbesar di seluruh dunia terus memberi dukungan pembiayaan untuk ekspansi industri energi fosil.
"Dalam kurun waktu enam tahun sejak adopsi Perjanjian Paris, 60 bank swasta terbesar global membiayai industri bahan bakar fosil hingga US$4,6 triliun," kata OCI dalam laporan Banking on Climate Chaos 2022.
(Baca: Di Tengah Isu Perubahan Iklim, Bank Swasta Terus Dukung Energi Fosil)
Menurut temuan OCI, perusahaan energi fosil yang menerima pembiayaan terbesar dari bank swasta adalah Enbridge, yakni US$98 miliar selama periode 2016-2021.
Berikutnya ada ExxonMobil, Saudi Aramco, BP, TC Energy, Occidental Petroleum, Shell, China National Petroleum Corporation (CNPC), Shanxi State-Owned Capital Investment Operation Co, dan Sempra Energy dengan nilai pembiayaan seperti terlihat pada grafik.
Bank swasta yang menyediakan dana terbesar untuk industri energi fosil umumnya berasal dari Amerika Serikat.
"Secara keseluruhan, pembiayaan bahan bakar fosil didominasi oleh empat bank Amerika Serikat, yaitu JPMorgan Chase, Citi, Wells Fargo, dan Bank of America, yang menguasai seperempat dari pembiayaan energi fosil global enam tahun terakhir," kata OCI.
Merespons hal ini, OCI pun mendorong bank swasta untuk memperbaiki kebijakan mereka.
"Untuk menahan laju pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius, bank harus mengakhiri pembiayaan ekspansi proyek energi fosil di seluruh rantai pasokannya," kata OCI.
(Baca: Meski Ada Perjanjian Paris, Pembiayaan Energi Fosil G20 Tetap Tinggi)