Bawang merah merupakan komoditas strategis yang berperan sangat penting terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Itu lantaran bawang merah adalah salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi.
Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat merupakan daerah sentra produksi bawang merah terbesar di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, 6 provinsi tersebut secara akumulasi kontribusi sebesar 91,90 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2021 dari proporsi produksi keseluruhan dalam negeri.
Setiap jelang lebaran, komoditas ini naik daun karena harganya melonjak tinggi di pasar-pasar tradisional akibat tingginya permintaan. Bawang merah juga termasuk salah satu dari beberapa komoditas kategori makanan penyumbang inflasi bersanding dengan komoditas lain, seperti cabai, cabai rawit, telur ayam ras, dan tomat.
Konsumsi bawang merah sektor rumah tangga Indonesia tahun 2021 naik 8,33% dibandingkan tahun 2020. Tercatat, konsumsu bawang merah rumah tangga pada 2021 mencapai 790,63 ribu ton.
Angka itu meningkat sebesar 60,81 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Konsumsi bawang merah sektor rumah tangga berkontribusi sebesar 94,16% dari total konsumsi bawang besar pada 2021.
(baca: Konsumsi Bawang Merah Sektor Rumah Tangga Naik 8,33% pada 2021)