Survei: Gen Z dan Y Paling Rentan Terserang Kebocoran Data Pribadi

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Annissa Mutia 14/10/2022 15:50 WIB
Penginstalan aplikasi dengan memberikan izin akses berdasarkan kelompok usia (2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kasus penyalahgunaan data pribadi yang merugikan masyarakat marak terjadi di banyak wilayah di Indonesia belakangan ini. Menurut laporan 'Persepsi Publik atas Pelindungan Data Pribadi 2021' yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 28,7% masyarakat memiliki pengalaman penyalahgunaan data pribadi.

Dibandingkan antar beda generasi, generasi yang lebih tua cenderung lebih memilih untuk membatalkan menginstal aplikasi ketika muncul notifikasi untuk memberikan akses pada banyak data dan informasi.

Hampir 50% responden dari generasi boomer membatalkan untuk menginstal aplikasi dan sekitar 40% responden dari generasi X juga melakukan hal yang sama. Sebaliknya, generasi yang lebih muda cenderung lebih pasrah pada pengaturan terhadap pemberian izin akses tersebut.

Sementara itu, sekitar 75% responden dari generasi Y dan 85% responden dari generasi Z tetap menginstal aplikasi tersebut. Dari sini menandakan bahwa generasi lebih muda cenderung lebih rentan pada kemungkinan data diambil saat berinteraksi dengan suatu aplikasi.

Menurut laporan tersebut, maraknya kasus kebocoran dan penyalahgunaan data pribadi masyarakat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, membuat masyarakat tidak setuju dengan adanya aktivitas saling berbagi atau kegiatan menjual data pribadi masyarakat yang dilakukan antarlembaga.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center menyusun Laporan Persepsi Masyarakat atas Pelindungan Data Pribadi guna menyajikan pemahaman masyarakat akan hak untuk melindungi data pribadi dan pengetahuan ihwal Rancangan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (RUU PDP). Laporan ini menganalisis data primer dari survei terhadap 11.305 responden di 34 provinsi pada 14 - 21 Juli 2021.

(baca: Ini Sederet Kerugian yang Dialami Publik Akibat Kebocoran Data Finansial)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua