Menurut riset Google bersama Temasek dan Bain, Indonesia merupakan negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Kendati demikian, investasi pembangunan infrastruktur digital yang masuk ke Indonesia nilainya lebih rendah ketimbang negara tetangga.
Berdasarkan laporan ASEAN Investment Report yang dirilis Sekretariat ASEAN, selama periode 2020-2022 Indonesia menerima investasi untuk proyek infrastuktur digital sebesar US$454 juta.
Nilai tersebut lebih sedikit dibanding Malaysia yang menerima investasi serupa dengan nilai total US$642 juta.
Tapi, nilai investasi proyek infrastruktur digital di Indonesia tetap lebih tinggi ketimbang Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam seperti terlihat pada grafik di atas.
Adapun dana investasi untuk pembangunan ekosistem digital di ASEAN pada 2020-2022 umumnya berasal dari perusahaan multinasional.
"Perusahaan multinasional memainkan peran penting dalam pengembangan industri 4.0 di ASEAN, baik sebagai investor, pemasok, pengguna, pengembang perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk penyedia pelatihan dan pengembangan keterampilan," jelas Sekretariat ASEAN dalam laporannya.
Laporan itu juga mencatat, pada 2020-2022 sebagian besar investasi ekonomi digital di ASEAN ditujukan untuk pembangunan atau pengembangan fasilitas pusat data (data center).
(Baca: Pusat Data Indonesia Terpusat di Jakarta)