IMF Ramal Ekonomi Global Merosot sampai 2023

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 12/10/2022 11:30 WIB
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global dan Sejumlah Negara/Kawasan menurut IMF (2021-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Dalam laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2022, International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi global akan merosot sampai tahun depan.

"Perekonomian global menghadapi banyak gejolak. Inflasi lebih tinggi dari beberapa dekade lalu, terjadi pengetatan keuangan di banyak wilayah, invasi Rusia ke Ukraina, dan dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan," papar IMF.

"Pertumbuhan ekonomi global diramal melambat dari 6% pada tahun 2021 menjadi 3,2% pada tahun 2022, dan 2,7% pada tahun 2023," prediksi IMF.

Kendati demikian, proyeksi kemerosotan ekonomi global secara umum lebih dipengaruhi oleh turunnya ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa.

"Pertumbuhan ekonomi kelompok negara maju diproyeksikan melambat dari 5,2% pada tahun 2021 menjadi 2,4% pada tahun 2022 dan 1,1% pada tahun 2023. Proyeksi perlambatan ini terkonsentrasi di ekonomi AS dan Eropa," jelas IMF. 

Sementara itu perlambatan ekonomi di negara-negara berkembang umumnya diprediksi tidak begitu parah. Bahkan ekonomi ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam) diprediksi menguat pada 2022 seperti terlihat pada grafik.

"Pertumbuhan ekonomi kelompok negara berkembang diperkirakan turun menjadi 3,7% pada tahun 2022 dan tetap di level sama pada tahun 2023, kontras dengan negara-negara maju yang perlambatannya lebih dalam," jelas IMF lagi.

Di tengah situasi bergejolak ini IMF memandang negara-negara perlu mengambil kebijakan yang tepat, seperti dalam hal pengendalian inflasi dan perlindungan sosial terhadap kelompok rentan.

IMF juga mendorong negara-negara untuk memperkuat kerja sama internasional, salah satunya dengan melonggarkan pembatasan ekspor komoditas.

"Ketika negara-negara melarang ekspor, mereka bisa kesulitan membeli barang-barang lain yang mungkin dibutuhkan dari luar negeri. Larangan ekspor di satu negara sering memprovokasi pembalasan larangan ekspor dari negara lain, membuat kondisi semua pihak jadi lebih buruk," pungkas IMF.

(Baca: IMF Prediksi Ekonomi RI Hanya Turun Sedikit pada 2023)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua