Laju inflasi komponen bergejolak (volatile food) nasional mencapai 1,41% pada Juli 2022 dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m).
Jika diakumulasikan, sepanjang Januari-Juli 2022 inflasi komponen bergejolak telah mencapai 9,24% (year to date/ytd). Angka tersebut mendekati level tertinggi inflasi komponen bergejolak dalam sedekade terakhir, yakni 10,88% (ytd) pada 2014.
Jika dibandingkan posisi Juli 2021, inflasi komponen bergejolak telah mencapai 11,47% (year on year/yoy). Laju inflasi ini juga mendekati level tertingginya dalam sedekade terakhir, yakni sebesar 11,83% (yoy) pada 2013.
Inflasi kelompok barang bergejolak adalah inflasi barang/jasa yang perkembangan harganya sangat bergejolak. Inflasi komponen ini dominan dipengaruhi oleh kejutan (shock) dalam kelompok bahan makanan, seperti masa panen, gangguan alam (cuaca), atau faktor perkembangan harga komoditas pangan di pasar domestik dan internasional.
Secara umum, laju inflasi Indonesia sebesar 3,85% (ytd) atau 4,94% (yoy) hingga Juli 2022. Adapun laju inflasi inti sebesar 2,11% (ytd) atau 2,86% (yoy) dan laju inflasi harga diatur pemerintah mencapai 5,13% (ytd) atau 6,51% (yoy).
(Baca: Inflasi Harga Bergejolak Tembus 11,47% pada Juli 2022)