Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan milik negara yang layanannya dipercaya oleh banyak konsumen, baik dari dalam maupun luar negeri.
Selama periode 2010-2018, jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia terus meningkat seperti terlihat pada grafik.
Namun, jumlahnya turun pada 2019 dan merosot drastis pada 2020 akibat terimbas pandemi Covid-19.
Kemudian pada 2021 jumlahnya tumbuh 1,45% (year-on-year) dibanding 2020. Meski menunjukkan sinyal pemulihan, angkanya masih sangat jauh di bawah level pra-pandemi.
"Kenaikan jumlah penumpang ini (tahun 2021) sebagian besar dikontribusi oleh kenaikan jumlah penumpang Citilink, terkait penambahan frekuensi penerbangan Citilink sebesar 16,26% dibandingkan frekuensi penerbangan pada tahun 2020,” demikian dikutip dari laporan perusahaan.
Rinciannya, pada tahun 2021 jumlah penumpang pesawat Citilink mencapai 7,52 juta orang. Lalu, jumlah penumpang pesawat domestik Garuda Indonesia sebanyak 3,33 juta orang dan pesawat internasional Garuda Indonesia sebanyak 110 ribu orang.
Adapun dalam 10 tahun terakhir jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia mencapai puncaknya pada 2018, yakni sebanyak 38,44 juta orang. Sedangkan, jumlah penumpang maskapai ini paling sedikit pada 2020 yakni 10,81 juta orang.
(Baca: Ini Maskapai Penerbangan Paling Tepat Waktu di Indonesia per Mei 2022)