Kementerian Keuangan melaporkan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam (SDA) mencatat rekor tertinggi hingga pertengahan tahun ini. Hal ini terjadi berkat kenaikan harga komoditas unggulan seperti batu bara hingga kelapa sawit.
Tercatat, penerimaan PNBP SDA mencapai Rp114,6 triliun hingga semester I 2022. Rinciannya, terdiri dari PNBP SDA migas sebesar Rp74,6 triliun atau naik 86,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan SDA nonmigas sebesar Rp40 triliun atau tumbuh 101,8% secara yoy.
"Pada semester I 2022 PNBP dari SDA rekor luar biasa. Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari tahun lalu yang tumbuh 53%," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (3/8/2022).
Kondisi ini, menurut Sri, menunjukan bahwa komoditas berperan penting mendukung pemulihan ekonomi. Sehingga, saat harga komoditas tinggi, penerimaan negara pun bisa maksimal.
Besarnya penerimaan negara dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan ekonomi, terutama pemulihan dari pandemi. Sri Mulyani mengatakan, tambahan penerimaan negara yang bersumber dari komoditas bisa digunakan untuk memperkuat anggaran kesehatan dan bantuan sosial.
Berkah penerimaan dari komoditas, lanjut Sri Mulyani, juga dapat digunakan untuk menjaga agar tak semakin banyak masyarakat jatuh miskin. "Tidak hanya dari sisi kesehatan sosial, tapi kita juga perlu memulihkan kembali ekonomi agar kemiskinan, menurun dan masuk pada single digit secara meyakinkan," ujar Sri Mulyani.
Bendahara negara ini pun optimistis bahwa hingga akhir tahun PNBP SDA bakal terkumpul melebihi target PNBP tahun ini yang ditetapkan dalam Perpres 98/2022 yang sebesar Rp481,6 triliun.
(Baca: Pendapatan Negara Melonjak 48,5% pada Semester I-2022)