International Energy Agency (IEA) memproyeksikan konsumsi batu bara global akan meningkat sampai 2023.
Peningkatan ini terutama didorong oleh dua negara konsumen batu bara terbesar dunia, yakni Cina dan India.
Menurut IEA, pada semester pertama 2022 konsumsi batu bara Cina sempat menurun akibat penerapan lockdown Covid-19 di wilayahnya. Namun, konsumsinya berpotensi menguat pada semester kedua tahun ini sampai tahun depan.
"Konsumsi batu bara Cina diperkirakan meningkat 1% pada 2023, dengan asumsi PDB Cina lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," prediksi IEA dalam Coal Market Update July 2022.
Konsumsi batu bara India juga diproyeksikan terus naik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perluasan penggunaan listrik di negaranya.
"Konsumsi batu bara India diprediksi tetap tinggi hingga meningkat 7% pada 2022 dibanding tahun 2021. Dalam perkiraan kami, permintaan batu bara India juga akan meningkat 3% pada 2023," jelas IEA.
IEA memandang pasar batu bara global akan tetap ketat sampai tahun depan dan seterusnya. Perkembangan situasi invasi Rusia ke Ukraina juga dinilai tetap memegang peran kunci dalam pergerakan pasar di waktu mendatang.
Adapun Cina dan India tercatat sebagai negara pembeli batu bara terbesar dari Indonesia pada 2021, sekaligus pelanggan terbesar batu bara Rusia selama masa perang.
(Baca Juga: Ini Negara Pelanggan Batu Bara Rusia Selama Perang)