Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei 2022 melesat ke angka 8,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 4 dekade terakhir.
Berdasarkan Biro Statistik Ketenaga Kerjaan (BLS) Amerika Serikat, laju inflasi tersebut melampaui rekor inflasi tertinggi sebelumnya sebesar 8,5% (yoy) pada Maret 2022.
(Baca: Hadapi Kenaikan Harga Pangan dan Energi, Inflasi AS Melambung 8,5% (YoY))
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, inflasi AS pada Mei sebesar 1% (month-to-month/m-to-m).
Sejumlah faktor mendukung tingginya inflasi AS pada Mei, seperti naiknya harga komoditas energi. Inflasi energi di Negeri Adi Daya tersebut mencapai 4,5% (m-to-m) atau 50,3% (yoy).
Rinciannya, harga bahan bakar bensin (gasoline) mengalami inflasi 4,1% (m-to-m) atau 48,7% (yoy). Adapun minyak bakar (fuel oil) mengalami inflasi 16,9% (m-to-m) atau 106,7% (yoy).
Sebagai informasi, harga minyak mentah dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) US$114,67 per barel pada 31 Mei 2022. Sementara pada perdagangan Kamis (9/6/2022), harga minyak mentah dunia telah berada di level US$121,51 per barel.
Sedangkan inflasi makanan pada Mei 2022 mengalami inflasi 1,2% (m-to-m) atau 10,1% (yoy). Rinciannya, makanan di rumah mengalami inflasi 1,4% (m-to-m) atau 11,9% (yoy), sementara makanan luar rumah mengalami inflasi 0,7% (m-to-m) atau 7,4% (yoy).
(Baca: Ngeri! Inflasi Komoditas Energi Amerika Serikat Capai 37,9% (YoY) pada Februari 2022)