Serangan ransomware masih banyak terjadi di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Indonesia bahkan menjadi negara dengan kasus serangan ransomware terbanyak di kawasan.
Mengutip data dari Interpol Cyber Assessment Report 2021, ada sekitar 2,7 juta serangan ransomware yang terdeteksi di negara-negara Asia Tenggara periode Januari-September 2020. Dari jumlah itu, Indonesia berada di peringkat teratas dengan 1,3 juta kasus.
Kemudian di bawah Indonesia ada Vietnam dengan 886.784 kasus serangan ransomware. Thailand dan Filipina menyusul dengan 192.652 kasus dan 137.366 kasus.
Serangan ransomware yang terjadi di Malaysia sebanyak 136.636 kasus. Kemudian di Laos ada 25.093 kasus, Myanmar 20.219 kasus, Kamboja 7.353 kasus, dan Singapura 6.118 kasus.
Adapun, Brunei Darussalam menjadi negara yang mengalami serangan ransomware paling sedikit di antara negara Asia Tenggara lainnya, yakni hanya 257 kasus pada periode Januari-September 2020.
Sebagai informasi, ransomware adalah serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer milik korban dengan tujuan mencari keuntungan dari korban berupa uang.
(Baca Juga: Serangan Malware Banyak Mengintai UMKM di Masa Pandemi)