Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada sejumlah vaksin terkait pencegahan hepatitis yang perlu diberikan untuk anak berusia di bawah 2 tahun (baduta) secara bertahap, yaitu:
- Vaksin Hepatitis B (HB-0): diberikan untuk bayi berusia kurang dari 24 jam
- Vaksin DPT-HB-Hib 1: diberikan untuk bayi berusia 2 bulan
- Vaksin DPT-HB-Hib 2: diberikan untuk bayi berusia 3 bulan
- Vaksin DPT-HB-Hib 3: diberikan untuk bayi berusia 4 bulan
Vaksin HB-0 diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati, kegagalan fungsi hati, dan kanker hati.
Kemudian vaksin DPT-HB-Hib tahap 1 sampai 3 diberikan guna mencegah enam jenis penyakit, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, serta meningitis atau radang selaput otak.
Namun, saat ini diperkirakan masih ada banyak anak Indonesia yang belum menerima rangkaian vaksinasi tersebut.
Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, proporsi anak berusia di bawah 2 tahun (baduta) yang sudah menerima imunisasi dasar berupa vaksin HB-0 baru 83,1%.
Sementara itu, proporsi baduta penerima vaksin DPT-HB-Hib tahap 1 sampai 3 baru mencapai kisaran 60%-65% secara nasional, seperti terlihat pada grafik.
"Pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak lengkap kepada anak menjadi salah satu hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan anak," jelas Kemenkes dalam situs resminya, Senin (11/4/2022).
(Baca Juga: Kematian akibat Hepatitis Akut RI Tertinggi di ASEAN)