Survei: Minyak Goreng Sawit Langka, Mayoritas Masyarakat Kurangi Penggunaan

Demografi
1
Reza Pahlevi 30/03/2022 11:20 WIB
Sikap Masyarakat Mengatasi Kelangkaan Minyak Goreng (Maret 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyarankan masyarakat untuk beralih cara memasak dari menggoreng menjadi merebus di tengah langkanya minyak goreng sawit.

Berdasarkan survei Jakpat, 75% masyarakat memilih mengurangi penggunaan minyak goreng saat ini alih-alih mengubah metode memasaknya.

Kendati demikian, ada pula 38% masyarakat yang lebih memilih tidak lagi menggoreng ketika memasak. Sementara, sebanyak 34% masyarakat mengatakan memilih untuk berburu minyak goreng hingga dapat.

Selanjutnya, 13% masyarakat mencari alternatif pengganti minyak goreng sawit. Terakhir, hanya 7% masyarakat yang memilih untuk membeli air fryer atau penggoreng tanpa minyak.

Pilihan untuk membeli air fryer lebih banyak ditemukan di kalangan status sosial ekonomi tinggi. Sebanyak 10% masyarakat kelas tersebut mengaku menggunakan air fryer saat minyak goreng langka.

Mayoritas pembeli saat ini melihat harga sebagai pertimbangan utama ketika membeli minyak goreng. Merek minyak goreng hanya menjadi pertimbangan keempat.

Survei Jakpat ini melibatkan 1.004 responden perempuan pada 7-8 Maret 2022. Jumlah sampel disesuaikan dengan proporsi pengguna internet di Indonesia dan margin kesalahan survei ini sebesar 3%.

(Baca: Harga Minyak Sayur Dunia Melonjak, FAO: Ada Peran Indonesia)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua