Satu bulan lebih sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, ribuan warga sipil menjadi korban luka dan meninggal. Hal ini membuat banyak negara membuka pintu bagi para warga Ukraina yang hendak mencari keselamatan dan perlindungan.
Teranyar, Amerika Serikat (AS) menyatakan siap untuk menampung hingga 100 ribu warga Ukraina yang terdampak konflik dengan Rusia tersebut. Presiden AS Joe Biden mengatakan, penerimaan pengungsi Ukraina tidak harus dibebankan kepada Polandia, Rumania, dan Jerman. Sebab, menurut Biden, pengungsi Ukraina adalah tanggung jawab internasional dan AS sebagai pemimpin.
Menurut data Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi alias UNHCR, ada 3,67 juta warga Ukraina yang mengungsi di negara tetangganya akibat invasi tersebut sejak 24 Februari hingga 23 Maret 2022. Rinciannya, sepanjang Februari terdapat 672,13 ribu warga yang mengungsi, sedangkan sepanjang Maret ada 3 juta warga yang mengungsi.
Tercatat, mayoritas atau 2,17 juta warga tersebut mengungsi ke Polandia. Jumlah itu mencapai 59,15% dari total warga Ukraina yang mengungsi.
Berikutnya, sebanyak 563,51 ribu warga Ukraina mengungsi ke Romania. Lalu, Republik Moldova menjadi negara tujuan warga Ukraina mengungsi selanjutnya, yakni sebanyak 374,05 ribu warga.
Hungaria menempati posisi selanjutnya negara tujuan warga Ukraina mengungsi sebanyak 330,87 ribu warga. Kemudian, Rusia dan Slovakia menjadi negara tujuan warga Ukraina mengungsi masing-masing sebanyak 271,25 ribu warga dan 260,24 ribu warga. Sementara itu, sebanyak 5,56 ribu warga Ukraina mengungsi ke Belarus.
(Baca: AS Resmi Nyatakan Militer Rusia Penjahat Perang, Ini Data Korbannya)