Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19, termasuk pemberian dosis ketiga atau vaksin booster.
Sayangnya, sampai saat ini progres vaksinasi booster di Indonesia masih menjadi yang terendah di Asia Tenggara.
Menurut Our World in Data, rasio vaksinasi booster di Indonesia berada di level 6,38 per 100 penduduk sampai 22 Maret 2022.
Adapun Singapura menjadi negara dengan rasio vaksinasi booster tertinggi Asia Tenggara, yakni 70,03 per 100 penduduk.
Setelahnya ada Kamboja dengan rasio 52,57 dosis booster per 100 penduduk, Malaysia 47,38, Vietnam 45,46, dan Thailand 32,14.
Rasio vaksinasi booster Filipina juga sudah melampaui Indonesia, yakni sebanyak 10,42 per 100 penduduk. Sedangkan Myanmar, Laos, dan Brunei Darussalam belum terdata.
Kementerian Kesehatan menyatakan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap ditambah booster dapat memberi perlindungan hingga 91% dari risiko fatal dan gejala berat akibat infeksi Covid-19.
Risiko kematian bagi nonlansia tanpa komorbid yang telah mendapat booster adalah 0,49%. Sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster 7,5%.
Adapun risiko kematian nonlansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis adalah 2,9%. Sementara risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap 22,8%.
Jumlah kematian pada kelompok dengan komorbid yang belum mendapat vaksinasi lengkap sebanyak 739 kematian. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok komorbid yang telah mendapat booster, yakni 20 kematian.
(Baca: Tes Covid-19 Indonesia 166,43 ribu Spesimen per Hari (Rabu, 23 Maret 2022))