Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan penjualan mobil Wuling dari pabrik ke dealer (wholesale) sebanyak 2.008 unit pada Februari 2022.
Jumlah tersebut turun 19,71% dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Penurunan tersebut merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun sejak Desember tahun lalu.
(Baca: Wuling Berhasil Mencuri Perhatian Pasar Otomotif Domestik)
Turunnya penjualan Wuling tersebut selaras dengan penjualan mobil domestik yang menyusut 3,37% menjadi 81.228 unit pada Februari lalu dibanding bulan sebelumnya. Perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang baru efektif diterapkan di awal Februari dan jumlah hari kerja yang lebih pendek pada bulan lalu membuat penjualan mobil nasional turun.
Jika dibandingkan dengan Februari 2021, penjualan Wuling masih mencatatkan pertumbuha 276% (year on year/yoy). Begitupun secara akumulasi periode Januari-Feburari 2022, penjualan otomotif pabrikan dari Tiongkok tersebut masih tumbuh 235% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative to cumulative/c-to-c).
(Baca: Penjualan Mobil di ASEAN Tembus 2,97 Juta Unit Selama 2021, Indonesia Terbanyak)
Mobil dari pabrikan Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menarik perhatian pengguna otomotif Indonesia. Ini tercermin dari penjualan mobil Wuling yang mencapai 25,56 ribu unit sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut porsinya mencapai 2,9% dari total penjualan mobil domestik. Porsi tersebut mengalahkan pangsa pasar penjualan mobil lainnya, seperti Hyundai, Nissan, Mazda, maupun DFSK.