Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI mengungkapkan ada 29 pabrik nikel yang sudah beroperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya ada 2 pabrik hidrometalurgi yang memproduksi bahan baku katoda baterai.
Sebanyak 27 pabrik nikel lainnya merupakan pabrik pirometalurgi yang memproduksi feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI). Kedua produk ini adalah produk antara yang biasanya masih dijual lagi untuk diolah kembali.
Selanjutnya, ada 32 pabrik nikel yang sedang dalam konstruksi. Ini terdiri dari 27 pabrik pirometalurgi dan 5 pabrik hidrometalurgi.
Kemudian, sebanyak 17 pabrik nikel yang masih dalam tahap perencanaan. Dari jumlah tersebut, hanya ada 3 pabrik hidrometalurgi yang rencananya akan dibangun.
Katoda adalah salah satu bahan baku sel baterai yang dipakai untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Indonesia sendiri sudah memiliki pabrik produksi sel baterai di Karawang yang diresmikan pada 2021 lalu.
(Baca: Siapa Negara Pembeli Nikel Indonesia pada 2021?)