Survei Serologi: Antibodi Covid-19 Terbanyak Ada di Kelompok Usia Produktif

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Vika Azkiya Dihni 21/03/2022 15:00 WIB
Persentase Penduduk Indonesia yang Memiliki Antibodi Covid-19 Berdasarkan Kelompok Usia (Nov-Des 2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut survei yang digelar pemerintah bersama tim peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), sebanyak 86,6% penduduk Indonesia sudah memiliki sistem kekebalan tubuh atau antibodi Covid-19 pada akhir 2021.

Survei itu juga mencatat bahwa proporsi penduduk yang memiliki antibodi lebih banyak ditemukan di kelompok usia produktif.

Antibodi Covid-19 ditemukan pada 92,1% penduduk dari kelompok usia 12-18 tahun. Kemudian kelompok usia 19-29 tahun yang memiliki antibodi sebesar 90,8%, dan kelompok usia 30-59 tahun sebanyak 89,9%.

Sementara itu, persentase penduduk lanjut usia atau di atas 60 tahun yang memiliki antibodi Covid-19 sebesar 83%. Kemudian, anak-anak usia 1-11 tahun juga umumnya memiliki antibodi Covid-19 dengan persentase 71,7%.

Sebanyak 89,5% penduduk perempuan, baik yang belum maupun sudah divaksin, tercatat sama-sama memiliki antibodi Covid-19. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki yang hanya 83,7%.

Adapun berdasarkan wilayahnya, penduduk di wilayah Jawa-Bali yang memiliki antibodi Covid-19 sebesar 91,3%. Angka ini lebih tinggi dari penduduk Luar Jawa-Bali yang persentase antibodinya hanya 84,1%.

Sedangkan pada penduduk yang belum divaksin, proporsi yang memiliki antibodi Covid-19 tidak jauh berbeda antara wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa Bali, yakni di kisaran 73% sampai 74%.

Survei ini dilakukan selama periode November-Desember 2021 terhadap sekitar 20 ribu penduduk Indonesia yang tersebar di 100 kabupaten/kota.

Survei dilakukan kepada penduduk di atas usia 1 tahun, baik yang sudah divaksin dosis lengkap, baru divaksin dosis pertama, maupun yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sama sekali.

(Baca Juga: Survei BPS: Masyarakat Tidak Vaksin karena Khawatir Efek Samping)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua