Seorang desainer terkenal Indonesia diduga memesan paket potongan tubuh manusia secara ilegal dari sebuah laboratorium universitas di Brasil.
Divisi anti-perdagangan manusia Kepolisian Brasil dikabarkan sudah menangkap beberapa orang yang terlibat dalam pengiriman paket tersebut pada Selasa (22/2). Hingga sekarang kasus ini masih diselidiki lebih lanjut oleh Kepolisian Federal Brasil.
Menurut laporan Transnational Crime and the Developing World yang dirilis Global Financial Integrity (GFI), setiap tahunnya ada sekitar 12 ribu organ tubuh manusia yang diperdagangkan secara ilegal di seluruh dunia.
Adapun nilai total transaksinya diperkirakan berkisar antara US$840 juta hingga US$1,7 miliar per tahun.
Menurut data GFI, organ tubuh manusia yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal di seluruh dunia adalah:
1. Ginjal
Setiap tahun diperkirakan ada sekitar 7.995 ginjal manusia yang diperdagangkan di pasar gelap global. Harganya berada di kisaran US$50.000 sampai US$120.000 per buah.
2. Hati
Hati atau liver manusia menempati urutan kedua, dengan volume perdagangan sekitar 2.615 buah per tahun. Harganya berkisar US$99.000 sampai US$145.000 per buah.
3. Jantung
Perdagangan ilegal jantung manusia diperkirakan berjumlah 654 buah per tahun, dengan harga di kisaran US$130.000 sampai US$290.000 per buah.
4. Paru
Paru manusia dijual di pasar gelap dunia dengan kisaran harga US$150.000 sampai US$290.000 per buah. Volume perdagangannya diperkirakan mencapai 469 buah per tahun.
5. Pankreas
Pankreas manusia dihargai sekitar US$110.000 sampai US$140.000 per buah, dengan volume perdagangan sekitar 233 buah per tahun.
Kejahatan Transnasional
GFI menilai perdagangan ilegal organ tubuh manusia sebagai kejahatan transnasional karena umumnya melibatkan jaringan lintas negara.
Kejahatan ini umumnya dilakukan oleh jaringan profesional yang terdiri dari makelar, tenaga medis seperti dokter bedah, dokter anestesi, dan perawat, hingga oknum di institusi publik seperti rumah sakit, maskapai penerbangan, dan laboratorium.
Organ tubuh manusia yang dijual umumnya berasal dari negara yang mayoritas masyarakatnya berekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Sedangkan pembelinya sebagian besar merupakan individu berpendapatan tinggi yang berasal dari negara maju.
(Baca Juga: Tembus Rp 273,9 Triliun, Ini 10 Desainer Terkaya di Dunia Saat Ini)