Rusia mengirim pasukannya untuk memasuki wilayah Ukraina pada Selasa (22/2).
Jika dirunut satu dekade ke belakang, konflik antara Ukraina dan Rusia sudah mencuat sejak 2014 ketika Rusia menganeksasi Crimea.
Mengutip Uppsala Conflict Data Program, pada 2014 ada 4.378 kematian akibat pertempuran di Ukraina. Kemudian jumlahnya menurun menjadi 1.314 pada 2015.
Selama periode 2016 -2020 kematian akibat pertempuran terus terjadi, namun jumlahnya tidak melebihi 1.000 jiwa. Adapun angka kematian tertinggi selama periode tersebut sebesar 409 jiwa pada 2017.
Data jumlah kematian ini mungkin lebih rendah dari kenyataannya. Pasalnya, pada Mei 2021 Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba sempat melaporkan bahwa jumlah kematian akibat konflik di Ukraina sudah mencapai 14.000 jiwa.
Pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina pada Selasa (22/2) dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin mengakui kedaulatan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah di Ukraina Timur yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Aksi Rusia ini pun mendapat kecaman dari negara-negara Barat. Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang bahkan mengumumkan telah memberikan sanksi kepada Rusia.
(Baca Juga: Inilah Perbandingan Personel Militer Rusia dengan Ukraina)