Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Lampung menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp371,9 triliun pada 2021.
Nilai tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya seperti terlihat pada grafik.
Jika diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi Lampung tumbuh 2,79% menjadi Rp247 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnya. Capaian tersebut lebih baik dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi 1,16%.
Namun, pertumbuhan tersebut masih lebih rendah dibandingkan capaian ekonomi nasional yang tumbuh 3,69% pada 2021, serta masih lebih rendah dibandingkan sebelum terjadi pandemi Covid-19 di mana ekonomi Lampung mampu tumbuh di atas 5%.
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)
Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian masih berkontribusi terbesar terhadap PDRB Lampung, porsinya sebesar 28,39% pada 2021. Diikuti industri pengolahan yang berkontribusi 19,65% dan perdagangan besar dan eceran berkontribusi 11,7%.
Sektor perdagangan besar dan eceran membukukan pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 8,26% pada 2021. Setelahnya ada sektor konstruksi yang tumbuh 6,95%, serta sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 6,94%.
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran rumah tangga masih menjadi penopang utama perekonomian Lampung dengan kontribusi 61,84% pada 2021. Diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan kontribusi 33,78%.
Komponen PMTB mencatat pertumbuhan 3,94% sepanjang tahun 2021, sedangkan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 1,67%.
(Baca: Ekonomi Bali Kembali Mengalami Kontraksi 2,47% Sepanjang 2021)