Penurunan emisi karbon di Indonesia selalu memenuhi target dalam tiga tahun terakhir. Penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) berkontribusi mengurangi emisi.
Pada 2021, Indonesia berhasil mengurangi emisi sebesar 69,5 juta ton CO2 ekuivalen (CO2e) menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pengurangan emisi ini melebihi target 67 juta ton CO2e.
Pada 2019, Indonesia berhasil mengurangi 54,8 juta ton CO2e. Ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 51 juta ton CO2e.
Hal yang sama terjadi pada 2020. Indonesia berhasil mengurangi 64,4 juta ton CO2e, melebihi target 58 juta ton CO2e.
Indonesia gagal memenuhi target penurunan emisi karbonnya pada 2017 dan 2018. Penurunan emisi karbon sebesar 29 juta ton CO2e dari target 39 juta ton CO2e pada 2017. Pada 2018, penurunan emisi karbon sebesar 40,6 juta ton CO2e dari target 45 juta ton CO2e.
Aksi mitigasi yang berkontribusi paling besar untuk pengurangan emisi adalah implementasi EBT. Pada 2021, implementasi EBT membantu Indonesia mengurangi emisi sebesar 30,34 juta ton CO2e.
(Baca: Indonesia Berhasil Turunkan Emisi Karbon hingga 69,5 Juta Ton CO2e pada 2021