Penyaluran kredit baru perbankan terindikasi melambat per Desember 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI), saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Desember 2021 tercatat sebesar 64,9%, lebih rendah dibandingkan dengan SBT November 2021 sebesar 81,7%.
Perlambatan pertumbuhan kredit baru pada Desember 2021 terindikasi terjadi pada kategori bank umum dan bank pembangunan daerah (BPD). SBT bank umum melambat dari 80,1% pada November 2021 menjadi 63% pada Desember 2021. SBT BPD melambat dari 96,6% menjadi 74,9%.
Sementara itu, SBT bank umum syariah mencapai 100% pada Desember 2021. Angka tersebut meningkat dari 95,4% pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru melambat pada jenis kredit investasi dan kredit modal kerja. Sementara, penyaluran kredit baru untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumsi diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada Desember 2021.
Adapun berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada periode tersebut diprioritaskan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh industri pengolahan, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Bank Sentral menjelaskan, faktor utama yang mempengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Desember 2021, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter, dan ekonomi ke depan.
(Baca: Bank Indonesia Catat Penyaluran Kredit Baru Meningkat pada November 2021)