Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 231,54 miliar sepanjang 2021. Angka tersebut meningkat 41,88% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$ 163,19 miliar.
Jawa Barat masih menjadi provinsi penyumbang nilai ekspor terbesar sepanjang tahun lalu. Nilainya mencapai US$ 33,86 miliar atau 14,62% dari total ekspor nasional.
Kalimantan Timur berada di posisi kedua dengan nilai ekspor mencapai US$ 24,3 miliar atau 10,5%. Jawa Timur menyusul di posisi ketiga dengan nilai ekspor US$ 23 miliar atau 9,94%.
Tiga provinsi tersebut tercatat memberikan kontribusi hingga mencapai 35,06% dari seluruh ekspor nasional.
Provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional selanjutnya adalah Riau dengan nilai US$ 19,93 miliar atau 8,61%. Kemudian, Kepulauan Riau sebesar US$ 14,82 miliar atau 6,4%.
Nilai ekspor dari Banten tercatat sebesar US$ 13,51 miliar atau 5,84%. Sedangkan, nilai ekspor dari Sulawesi Tengah sebesar US$ 12,13 miliar atau 5,24%.
BPS juga mencatat, ekspor Indonesia pada sektor nonmigas sepanjang 2021 mencapai US$ 219,27 miliar atau naik 41,52% dari tahun sebelumnya. Sementara, ekspor migas tercatat sebesar US$ 12,27 miliar atau naik 48,78%.
(Baca: Neraca Perdagangan Indonesia Hanya Surplus US$ 1,02 Miliar pada Akhir 2021, Ini Pemicunya)