Survei: 60,2% UMKM Hanya Memiliki Modal untuk Bertahan Maksimal 3 Bulan
Ekonomi & Makro![1](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/2021/12/29/2021_12_29-14_55_44_09378b4d2356621cadf5fa518a3d72f8.jpeg)
![databoks logo](https://cdn1.katadata.co.id/template/databoks_template_v2/images/rightbody.png)
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Survei Situasi Terkini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menunjukkan 60,2% UMKM hanya mampu bertahan dengan modal hingga maksimal tiga bulan saja. Bahkan, ada 21,34% UMKM yang modal hanya cukup untuk bertahan hingga maksimal 1 bulan.
Lalu, ada 18,54% UMKM yang modalnya dapat dipakai untuk bertahan selama 2 bulan sementara 20,29% UMKM dapat bertahan hingga 3 bulan.
Selanjutnya, 9,38% UMKM memiliki modal untuk bertahan hingga 4 bulan. Terakhir, 29,81% usaha memiliki modal untuk bertahan di atas 4 bulan.
Modal UMKM untuk bertahan ini menjadi penting di masa pandemi ini. Selama PPKM Darurat Juli-Agustus 2021 lalu, 35,47% usaha sempat berhenti beroperasi selama 2-4 bulan.
Dalam periode yang sama, 44% usaha sempat mengalami penurunan hingga 30%. Bahkan, ada 22,68% usaha yang penurunan omsetnya di atas 50%.
Survei ini dilakukan secara daring oleh Mandiri Institute terhadap 2.944 responden. Mayoritas responden berasal dari Jawa & Sumatra.
(Baca: Pemasaran Jadi Kendala Terbesar Bagi Pelaku Usaha di Masa Pandemi)