Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan, nilai ekspor nonmigas sektor pertanian Indonesia mencapai US$ 3,83 miliar peiode Januari-November 2021. Nilai tersebut meningkat 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 3,68 miliar.
Nilai ekspor sektor pertanian Januari-November 2021 menyumbang 1,97% dari total ekspor nonmigas Indonesia. Pada periode tersebut, total ekspor nonmigas Indonesia tercatat sebesar US$ 197,98 miliar.
Beberapa komoditas ekspor Indonesia yang berasal dari sektor pentanian, di antaranya kopi, teh, dan rempah-rempah. Komoditas tersebut menyumbang nilai ekspor tertinggi sepanjang Januari-November 2021, yakni mencapai US$ 1,33 miliar atau 0,7% dari total ekpor nonmigas.
Melihat tren ekspor pertanian Indonesia sejak 2016, nilainya cenderung fluktuatif. Nilai ekspor tertinggi terjadi pada 2020, yakni US$ 4,1 miliar dengan pertumbuhan mencapai 14,02%. Seperti kita ketahui, pada 2020 merupakan awal terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun, kondisi tersebut tak berdampak buruk pada ekspor sektor pertanian bahkan nilainya meningkat.
Kemendag mencatat, momentum peningkatan ekspor tersebut dapat menjadi pijakan untuk mendorong sektor pertanian mampu mewujudkan kemandirian pangan sekaligus menjadi pemasok global produk pangan. Sektor ini pun mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Ke depan, sektor pertanian diharapkan mampu menjadi andalan perekonomian, bukan hanya sementara di masa pandemi saja.
(Baca: Didorong Sektor Pertanian, Indeks Harga Perdagangan Besar Naik 0,73% pada Desember 2021)