Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Jawa Barat sebesar 0,46% (month to month/m-to-m) pada Desember 2021. Tercatat, inflasi Jawa Barat pada December 2021 meningkat 0,19 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,27%.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, maka inflasi Jawa Barat turun 0,06 poin. Pada Desember 2020, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,52%.
Inflasi Jawa Barat pada Desember merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Sementara, Jawa Barat mengalami deflasi sebanyak dua kali pada Juni sebesar 0,23% dan September 0,11%.
Inflasi Jawa Barat pada Desember 2021 terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,62%.
Kelompok pakaian dan alas kaki serta transportasi masing-masing memiliki inflasi terendah sebesar 0,06%. Sementara kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, dan kelompok pendidikan mengalami deflasi sebesar 0,26%.
BPS mengatakan, kenaikan ataupun penurunan harga barang dan jasa di Jawa Barat selama Desember 2021 memberikan andil inflasi atau deflasi yang cukup signifikan. Komoditas barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi signifikan, antara lain cabe rawit, cabe merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, rokok kretek filter, cat tembok, tempe, bawang merah, sepatu pria, kangkung, brokoli, soto, nasi dengan lauk pauk, dan sawi hijau.
Sementara komoditas yang mengalami penurunan dan memberikan andil deflasi signifikan, antara lain biaya administrasi transfer uang, tomat, udang basah, baju kaos berkerah pria, laptop, anggur, daging sapi, pir, papaya, kentang, buah naga, cumi-cumi asin, kerudung, dan daster.
(Baca: Inflasi Tahunan Indonesia Naik Menjadi 1,87% pada Desember 2021)