Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.310,4 triliun hingga November 2021, tumbuh tipis 0,1% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.308,2 triliun.
Tercatat, realisasi tersebut mencapai 84% dari targetnya di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.
Rinciannya, realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp 937,3 triliun pada November 2021. Nilai tersebut tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 852,2 triliun.
Sementara realisasi belanja non-K/L tercatat sebesar Rp 662 triliun pada November 2021. Jumlahnya turun 6,5% dibandingkan pada November 2020 yang mencapai Rp 707,9 triliun.
Sama halnya dengan realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang mengalami penurunan. Tercatat, nilainya sebesar Rp 711 triliun pada November 2021. Jumlah itu mengalami penurunan 4,9% dari November 2020 yang mencapai Rp 748 triliun.
Adapun Kemenkeu juga mencatat realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.699,4 triliun pada November 2021. Nilai ini lebih rendah dari realisasi belanja, sehingga Indonesia sehingga masih mengalami defisit APBN sebesar Rp 611 triliun atau 3,63% terhadap produk domestik bruto (PDB).
(Baca: Realisasi Belanja Negara Tumbuh Tipis 0,8% pada Oktober 2021)