Kinerja impor ke Jawa Timur kembali mencatatkan kenaikan pada November 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, impor ke Jawa Timur mencapai US$ 2,84 miliar pada November 2021.
Angka tersebut naik 12,89% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,52 miliar. Kondisi ini disebabkan oleh kinerja impor sektor migas dan sektor nonmigas Jawa Timur yang sama-sama mengalami peningkatan. Nilai impor migas pada November 2021 ke Jawa Timur mengalami peningkatan sebesar 41,47%, dari US$ 569,76 juta menjadi US$ 806,02 juta.
Selain itu, nilai impor nonmigas pada November 2021 mengalami peningkatan sebesar 4,54% dibandingkan bulan sebelumnya. Pada November 2021 nilai impor non migas Jawa Timur sebesar US$ 2,04 miliar, sementara pada Oktober 2021 sebesar US$ 1,95 miliar.
Berdasarkan golongan barang, besi dan baja merupakan komoditas utama impor Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar US$ 167,02 juta. Namun, angka tersebut turun sebesar 3,86% dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 173,72 juta.
Kelompok besi dan baja mempunyai peranan 8,2% dari total impor nonmigas Jawa Timur bulan lalu. kelompok barang tersebut utamanya diimpor dari India sebesar US$ 36,68 juta.
Kelompok barang yang menduduki peringkat kedua adalah golongan mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai impor sebesar US$ 149,23 juta (7,33%). Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$ 72,63 juta selama November 2021.
Peringkat ketiga barang yang diimpor ke Jawa Timur adalah golongan gandum-ganduman yang menyumbang nilai impor sebesar US$ 134,00 juta (6,58%). Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Ukraina dengan nilai impor sebesar US$ 52,52 juta.
Adapun, Tiongkok menjadi importir nonmigas terbesar ke Jawa Timur pada November 2021 dengan nilai US$ 643,29 juta. Diikuti oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat dengan nilai masing-masing US$ 110,4 juta dan US$ 104,14 juta.
(Baca: Impor Jawa Timur Capai US$ 2,34 Miliar pada Agustus 2021)