Gunung berapi yang aktif di dunia memiliki kandungan magma yang dapat keluar sewaktu-waktu. Magma tersebut keluar lewat letusan gunung bersamaan dengan material, seperti bebatuan, awan panas, dan lain-lain.
Letusan gunung juga membawa dampak bagi kehidupan warga sekitarnya. Tidak sedikit masyarakat yang harus mengungsi karena letusannya yang dapat mengancam nyawa. Melansir dari situs Oregon State University, terdapat sepuluh letusan gunung yang paling dahsyat dan memakan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah dunia. Empat di antaranya berada di Indonesia.
Berikut ini sepuluh letusan/erupsi gunung berapi yang paling menelan banyak korban jiwa di dunia.
- Gunung Tambora, Indonesia: 92.000 Kematian (Tahun 1815)
- Gunung Krakatau, Indonesia: 36.417 Kematian (Tahun 1883)
- Gunung Pelee, Martinique: 29.025 Kematian (Tahun 1902)
- Gunung Ruiz, Kolumbia: 25.000 Kematian (Tahun 1985)
- Gunung Unzen, Jepang: 14.300 Kematian (Tahun 1792)
- Gunung Laki, Islandia: 9.350 Kematian (Tahun 1783)
- Gunung Kelud, Indonesia: 5.110 Kematian (Tahun 1919)
- Gunung Galunggung, Indonesia: 4.011 Kematian (Tahun 1881)
- Gunung Vesuvius, Italia: 3.500 Kematian (Tahun 1631)
- Gunung Vesuvius, Italia: 3.360 Kematian (Tahun 79)
Dari sepuluh letusan gunung berapi terdahsyat dan mematikan di dunia, empat di antaranya terletak di Indonesia, yakni Gunung Tambora, Gunung Krakatau, Gunung Kelud, dan Gunung Galunggung. Banyaknya korban tewas setelah letusan Gunung Tambora disebabkan oleh kelaparan. Sementara, korban tewas setelah letusan Gunung Krakatau disebabkan oleh tsunami vulkanik yang dipicu dari letusan gunung.
(Baca Selengkapnya: Amerika Serikat Punya Jumlah Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Bagaimana Indonesia?)