PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun hingga kuartal III 2021. Nilai tersebut tumbuh 116% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar Rp 506,5 miliar.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan penyaluran dana yang sebesar Rp 3,43 triliun hingga kuartal III-2021. Nilai ini meningkat 16,8% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 2,94 triliun.
Sementara, bagi hasil untuk pemilik dana investasi menurun 19% (yoy) menjadi Rp 309,5 miliar. Dengan demikian, pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp 3,12 triliun atau meningkat 22,2% (yoy).
Sementara, pembiayaan perseroan tercatat meningkat 12% (yoy) menjadi Rp 10,2 triliun pada Januari-September 2021. Kualitas pembiayaan BTPS juga terjaga dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) di posisi 2,4%.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BTPS tercatat di posisi 55%, jauh di atas rata-rata industri. Total aset mengalami pertumbuhan 15% menjadi Rp 17,79 triliun.
Dana pihak ketika (DPK) yang dimiliki BTPS tercatat sebesar Rp 10,6 triliun. Nilai itu meningkat 15% (yoy) dari kuartal III-2021 yang sebesar Rp 9,2 triliun.
(Baca: Laba Bersih BTPN Naik 32% pada Kuartal III-2021)