Kota Banda Aceh Alami Kontraksi Ekonomi Terdalam di Aceh pada 2020

Ekonomi & Makro
1
Viva Budy Kusnandar 28/10/2021 14:00 WIB
13 Kabupaten/Kota di Aceh yang Mengalami Kontraksi Ekonomi pada 2020
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Perekonian Kota Banda Aceh yang diukur menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 tercatat sebesar Rp 14,67 triliun pada 2020. Nilai itu mengalami kontraksi 3,29% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar sebesar Rp 15,16 triliun.

Kontraksi ekonomi di Kota Banda Aceh merupakan yang paling dalam dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Aceh. Kondisi tersebut terjadi mengingat adanya pembatasan kegiatan masyarakat saat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu.

Kontraksi PDRB ADHK Kota Banda Aceh dipicu oleh sektor transportasi dan pergudangan yang mengalami penurunan 29,45% menjadi Rp 1,82 triliun pada 2020. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum di kota tersebut juga terkontraksi 12,03% menjadi Rp 464,69 miliar pada tahun lalu.

Kabupaten Lhokseumawe berada di urutan kedua lantaran mengalami kontraksi PDRB ADHK hingga mencapai 1,45% pada 2020. Posisinya diikuti Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Singkil yang mengalami kontraksi masing-masing 1,21% dan 1,16%.

Dari 23 kabupaten/kota di Serambi Mekah tersebut, sebanyak 13 daerah mengalami kontraksi ekonomi. Sisanya sebanyak 10 kabupaten/kota mampu membukukan pertumbuhan.

Kabupaten Nagan Raya menjadi kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan PDRB ADHK tertinggi di Aceh, yakni 3,5%. Posisinya diikuti oleh Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Barat dengan pertumbuhan PDRB ADHK masing-masing sebesar 1,97% dan 1,87%.

(Baca: Kontraksi Ekonomi Kota Batu Terdalam di Jawa Timur pada 2020)

Data Populer
Lihat Semua